Launching Buku Antologi Kembar 'Memeluk Ibu' dan 'Pelukan Ayah'
Setiap kita tentunya punya cerita tentang kebersamaan dengan ayah dan ibu. Ada banyak mutiara hikmah dan pelajaran berharga yang pantas dibagikan dari setiap lembaran kisah bersama mereka. Menuliskan kisah tentang ayah dan ibu adalah salah satu cara terindah untuk merawat kenangan, ekspresi rasa syukur dan sekaligus penghargaan pada mereka. Indari Mastuti founder Indscript Creative sekaligus penulis dalam antologi ini mengungkapkan bahwa buku ini hadir sebagai bentuk apresiasi terhadap orang tua dalam membentuk karakter anak.
Launching buku antologi kembar ini merupakan salah satu bentuk komitmen Indscript Creative untuk terus melahirkan penulis-penulis perempuan melalui kelas menulis Sekolah Perempuan. Indscript Creative terus berinovasi dan memfasilitasi para penulis untuk berkarya melalui tulisan melalui lini-lini usaha yang ada di bawahnya. Para penulis juga tidak perlu khawatir karya-karyanya akan terhenti di folder laptop dan gadget saja. IC melalui lini usaha BukuInAja! akan membantu para penulis untuk mempublikasikan tulisannya dalam bentuk buku. BukuInAja dengan taglinenya Pasti Terbit! Memberi harapan pada para penulis pemula bahwa karya mereka juga bisa hadir dalam bentuk buku sebagaimana yang mereka impikan.
Acara Launching Buku Antologi
Sumber: Indscript Creative |
Launching buku antologi kali ini diawali dengan sambutan dari penyelenggara sekaligus founder IC, Indari Mastuti. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan penulis dan pembacaan profil penulis oleh founder IC.
Acara launching semakin hidup dan seru ketika para penulis ikut berbagi cerita tentang kisah di balik cerita yang mereka tulis dan proses penulisan buku itu sendiri. Ada banyak cerita, harapan dan kenangan yang dibagikan bersama rangkaian cerita yang ada dalam lembaran-lembaran kisah tentang ayah dan ibu dalam buku ini.
Seperti Ibu Shudrini Rahmi menuturkan harapannya agar buku antologi ini kelak menjadi kenang-kenangan bagi anak-anaknya tentang sosok kakek dan neneknya. Terlebih, ada diantara anak-anaknya yang belum sempat bertemu dengan kakek dan neneknya.
Sementara Ibu Lela S. Permana bercerita tentang sosok ayahnya yang irit bicara. Ayah adalah sosok laki-laki yang tidak banyak bicara, namun setiap kata yang keluar dari lisannya adalah petuah bijak yang sangat berharga. Hal senada juga disampaikan oleh penulis buku Pelukan ayah yang lain yakni Budi Hartono. Budi Hartono bercerita tentang sosok ayahnya yang lebih banyak memberikan teladan dari pada berbicara. "Bapak tidak banyak ngomong, tapi lebih banyak memberikan contoh."
Sosok ayah juga menjadi teladan dalam beribadah. Sebagaimana kisah hidup Ibu Dini Masitah bersama ayahnya. Beliau menuturkan bahwa ayah selalu mengajarkan anak-anaknya untuk shalat berjamaah di mesjid.
Ayah juga menjadi sosok yang terdepan dalam mengingatkan agar menjaga kehormatan orang tua dan keluarga dengan cara mencari rezeki yang halal di muka bumi ini.
Selanjutnya sampailah pada sesi pembacaan kisah dalam buku antologi ini. Founder Indscript Creative membacakan kisahnya dalam buku "Memeluk Ibu". Kisah ini bercerita tentang detik-detik terakhir kepergian sang Ibu. Kemudian acara berlanjut dengan pembacaan kisah-kisah dari beberapa penulis yang lain.
Cerita tentang kebersamaan dengan ayah dan ibu selalu menarik untuk dikenang. Mereka adalah hati dan tangan pertama yang memeluk kita dengan penuh cinta. Kenangan bersama mereka tidak hanya membekaskan kenangan, namun juga membekaskan pembelajaran dan teladan mendalam yang membentuk karakter-karakter kita anak-anaknya.
Penulis Buku Antologi Kembar 'Memeluk Ibu' dan 'Pelukan Ayah'
Penulis buku antologi Kembar 'Memeluk Ibu' dan 'Pelukan Ayah' sebagian besar adalah peserta Kelas Menulis Buku Sekolah Perempuan. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Dari akademisi, pebisnis, hingga ibu rumah tangga.
Buku Memeluk Ibu ditulis oleh Founder IC bersama alumni Sekolah Perempuan Batch 28. Mereka adalah Indari Mastuti, Yosep Susana, Shudrini Rahmi, Retna Ningsih, Diah Andika Sari, Sunarti, Eva Lamara dan Kresna Tri Dewi.
Sumber: Indscript Creative |
Tidak berbeda jauh dengan buku antologi 'Memeluk Ibu', Buku antologi 'Pelukan Ayah' juga sebagian besar diisi oleh alumni Sekolah Perempuan. Ada dua puluh orang penulis yang tergabung dalam antologi ini. Berikut adalah 20 Penulis yang tergabung dalam antologi 'Pelukan Ayah':
- Indari Mastuti -- Founder Indscript Creative, pionir jasa penulisan di Indonesia, Bandung
- Kustinah -- Pensiunan BUMN, Bekasi.
- Lela S. Permana -- Faculty Member LPPI Jakarta, tinggal di Bandung
- Kresna Tri Dewi, Pensiunan PNS, Bandung
- Aditiawan Chandra -- Business Advisor, Cibubur.
- Husnanidiaty Nurdin -- Pengurus KONI NTB dan Pengurus Kwartir Daerah Pramuka NTB.
- Ibnu Asakir -- Direktur Pendidikan Pesantren SahabatQu Yogyakarta, Guru, Da'i.
- Dini Masitah -- Owner of TK Al Hukama Bandar Lampung, Online English Teacher, Jakarta.
- Dinie Fortuna Lubuk -- Wirausaha Seni, Tangerang Selatan
- Yulia Budiwati -- Dosen PTN, Solo
- Muhammad Hashfi Rahmat, Lulusan SMA, Lampung Tengah
- Tuty Amalia -- PNS, BPS Kabupaten Serang, Banten.
- Uripah -- Guru SMP Samarinda, Kalimantan Timur
- Nurhayati -- Guru SMA, Palembang Sumsel
- Retnaningsih -- ASN, Kabupaten Tangerang
- Shudrini Rahmi -- BUMN Jelang pensiun, Sidoarjo
- Budi Hanoto -- Pengawas Perusahaan Swasta, Bidakara, Jakarta
- IGMA Budi -- Pengurus Yayasan
- John (Yunus Y. Howay) -- Karyawan Perusahaan Swasta, Papua
Sumber: Indscript Creative |
Penutup
Launching buku antologi kembar 'Memeluk Ibu' dan 'Pelukan Ayah' sudah terlaksana dengan lancar. Ada banyak cerita hikmah dan pembelajaran yang bertebaran dalam momen ini. Melalui kegiatan ini kita semakin diingatkan bahwa ayah dan ibu akan terus memeluk kita dengan jejak cinta yang tak kan pernah terhapus dari hati dan kenangan kita.
Lembaran kisah bersama ayah dan ibu yang tertuang dalam buku antologi ini adalah salah satu buktinya. Temukan lebih banyak lagi kisah haru penuh hikmah tentang perjalanan cinta anak dan orang tua dalam buku antologi ini.
0 Comments
Tinggalkan Komen Ya!