Mati dan Hidup, Keduanya adalah Ujian
Mati dan hidup adalah dua keadaan yang diciptakan oleh Allah. Allah menciptakan kematian (ketiadaan) kemudian menjadi ada (Kehidupan) dan kemudian kembali tidak ada (mati). Keadaan yang memang diciptakan dan dikehendaki Allah terjadi di alam ini.
Baca Juga : Tadabbur Al Mulk Ayat 1
Ini menjadi poin menarik untuk
kita pelajari dalam tadabbur surah Al Mulk ayat kedua. Dalam Ayat ini Allah
mengabarkan pada kita bahwa Allah menciptakan kematian sebagaimana Allah
menciptakan kehidupan.
Kematian bukan sesuatu yang
kosong dan bukan juga isyarat bahwa segala sesuatunya selesai. Kematian
diciptakan sebagai tempat perpindahan antara alam dunia dan akhirat.
Dan, kadang-kadang dalam hati
kita terbersit tanya, untuk apa sih Allah ciptakan mati dan hidup?
Ternyata semua tanya yang sering
terbersit dalam hati ini sudah dijawab Allah dengan indah dalam Al quran Surah
Al Mulk ayat 2. Disampaikan bahwa Allah jadikan mati dan hidup itu untuk
menguji manusia.
Mati dan hidup, dua-duanya adalah
ujian bagi manusia. Ketika ada hamba Allah yang meninggal, maka itu adalah
ujian. Ujian bagi dia juga ujian bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.
Sebagaimana dengan kematian maka
kehidupan juga adalah ujian. Ketika ada bayi lahir maka itu juga adalah ujian.
Ujian bagi sang bayi, orang tua dan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Ujian tidak selalu berupa hal-hal
yang tidak menyenangkan atau sesuatu yang membuat kita menangis. Ujian juga
hadir dalam bentuk kesenangan dan hal-hal yang indah dalam hidup kita.
Harta yang kita punya dan nikmati
penuh suka cita, sejatinya juga adalah ujian. Untuk menguji siapakah yang bisa
mempersembahkan ahsanu amala (amal
terbaik) dengan harta yang dia punya.
Sakit yang kita derita juga
adalah ujian, sebagaimana sehat yang kita rasa juga ujian. Allah ingin menguji
respon apa yang akan kita tampilkan dari setiap kondisi dan keadaan yang
dihadirkan. Apakah respon tersebut tetap dalam bingkai ahsanu amala?
Artinya kehidupan dan kematian
yang sudah, sedang dan akan kita jalani tidak lain merupakan rangkaian
perpindahan dari satu ujian ke ujian berikutnya. Selesai melewati satu ujian,
maka kita harus bersiap untuk melewati ujian berikutnya. Maka siapkanlah respon
terbaik dalam menghadapi setiap ujian tersebut.
Ahsanu ‘amala inilah yang ingin dilihat Allah dari respon kita
dalam menghadapi setiap ujian. Lalu, pertanyaan selanjutnya adalah apa itu ahsanu amala?
Ya, apa sih ahsanu amala? Amalan
yang seperti apa yang bisa dikategorikan sebagai ahsanu amala?
Menurut Fudhail bin Iyadh
rahimahullah, ahsanu ‘amala di sini maksudnya adalah amalan yang paling ikhlas
dan sesuai dengan tuntunan syariat. Inilah amalan terbaik, amalan yang diterima
oleh Allah swt.
Suatu amal dikatakan ahsanu ‘amala apabila memenuhi dua
kriteria, yaitu:
Pertama, amalan tersebut
dilakukan dengan ikhlas hanya mengharapkan ridho Allah swt semata.
Kedua, amalan tersebut dilakukan
sesuai dengan tuntunan syariat.
So, seorang hamba dikatakan bisa
melewati ujian dari Allah ketika ia mampu menghadirkan respon yang berada dalam
kerangka ahsanu 'amala ini. Contohnya
ketika diuji dengan kemiskinan ia menjalaninya dengan ikhlas dan tetap ikhtiar
menjemput rezeki Allah dengan jalan yang halal. Ketika diuji dengan harta yang
berlimpah ia gunakan harta tersebut di jalan kebaikan dengan ikhlas mengharap
ridho Allah semata.
Baca Juga : Memahami Misteri Rezeki
So, teman-teman sudahkah kita
mempersembahkan respon terbaik atas semua ujian yang Allah hamparkan dalam
hidup kita. Tetap bersabar dengan ujian kesulitan, jangan terlena dengan ujian
kesenangan.
Sejatinya Allah menciptakan mati
dan hidup tidak lain adalah untuk menguji kita. Untuk menguji, memilih mana
diantara kita yang terbaik amalnya.
Jangan sedih, jangan khawatir,
jangan takut menghadapi setiap ujian dari-Nya. Sungguh Dia (Allah) Maha Perkasa
lagi Maha Pengampun.
2 Comments
Terima kasih pengingat nya ya mbak. Kebetulan Dewi baru mendapat ujian meninggalnya pasangan dlm usia perkawinan yg masih seumur jagung... Bismillah Insyaallah Dewi dipercaya Allah, maka Dewi pun harus percaya pada diri Dewi atas amanah kedua anak dari alm, smg kami selalu dlm kebaikan di jalan Allah....
ReplyDeleteKadang kita nggak menyadari sih sedang diuji. Kalau senang kita girang, lupa bahwa kita perlu menyikapinya dengan nggak berlebihan. Pun saat ada kemalangan. Kita sedih sampai mengeluh. Lupa kalau kita harus tetap sabar dan berusaha.
ReplyDeleteTinggalkan Komen Ya!