30 Hari Menjemput Cinta
Bulan sabit Sya’ban semakin mengecil. Isyarat bahwa hari-hari penuh berkah
itu tinggal hitungan hari saja. Ramadhan, bulan penuh berkah bertabur cinta
akan segera menyapa. Aroma keberkahannya semakin menguar begitu kuat.
Melingkari setiap jiwa hamba-hamba yang rindu akan kehadirannya.
Sumber: Kolpri |
Seperti muslim yang lain, saya pun selalu merindukan kehadirannya. Setiap
kali kaki menjejaki bulan Sya’ban, getar-getar rindu itu semakin menguat.
Menyesak penuh haru layaknya menanti kekasih hati yang lama dirindu. Ah
Ramadhan, meski harus dilewati dengan lambung kosong namun selalu melahirkan
kebahagiaan tiada tara.
Ramadhan adalah bulan istimewa yang akan diisi dengan ikhtiar suci
menjemput cinta sejati. Tentunya, kesempatan ini tidak boleh disia-siakan
begitu saja bukan? Setiap detiknya perlu dimanfaatkan sebaik-baik mungkin.
Karena Ramadhan mampir tidak lama, hanya tiga puluh hari saja.
Karenanya,setiap detik yang dilalui sepanjang bulan ini sangatlah berharga.
Saya bertekad untuk tidak menyia-nyiakan setiap detik waktu yang dilewati
sepanjang bulan ini dengan sebaik-baiknya. Bulan ini adalah momen yang sangat
tepat untuk berikhtiar membangun kebiasaan baik dalam diri. Karena cinta sejati
hanya akan ditakdirkan hadir ketika diri sudah layak untuk menerimanya.
Diantara ikhtiar panjang membangun kebiasaan baik tersebut membuat beberapa
komitmen pribadi berikut ini, diantaranya yaitu:
Pertama: Membuat To Do List
Setiap Hari
Seringkali ada banyak rencana baik yang diniatkan, namun semua terkadang
tinggal rencana saja diangan. Waktu habis dengan kegiatan-kegiatan pencuri
waktu seperti bermain gadget. Ah, gadget adalah pencuri waktu yang kejam di
zaman ini. Harapannya, dengan to do list ini saya bisa meminimalisir
detik-detik waktu yang terbuang oleh kegiatan-kegiatan yang tidak produktif.
To do list ini juga diperlukan untuk memastikan bahwa semua aktivitas
berjalan sesuai rencana. Selain itu, to do list juga menjadi pengingat bagi
kita agar tidak menunda-nunda pekerjaan. Ada begitu banyak pekerjaan yang sudah
tertulis dalam list catatan kita. Hal itu akan menjadi alarm bagi kita agar
bersegera menyelesaikan setiap list kegiatan yang harus diselesaikan.
Kedua: Menjalankan Program
One Day One Juz (ODOJ)
Tilawah satu hari satu juz merupakan salah satu ikhtiar yang saya jalankan
di group Emak-Emak Cinta Qur’an. Kami berikhtiar untuk membiasakan diri tilawah
Al quran setiap hari. Al quran adalah pesan cinta dari Sang Pemilik cinta yang
menjadi sumber energi terbesar bagi setiap muslim yang membacanya.
Meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan Al quran merupakan kunci
keberkahan waktu. Tilawah Al Quran satu juz per hari secara logika memang
menghabiskan waktu paling tidak satu jam per hari. Namun, satu jam per hari
yang dihabiskan untuk tilawah Al quran akan menghadirkan energi positif
sepanjang hari-hari kita. Melahirkan kekuatan dalam diri untuk beraktivitas sepanjang
hari dan detik-detik waktu sepanjang hari menjadi lebih berkah karena bisa
dimaksimalkan dengan aktivitas-aktivitas yang produktif.
Ketiga: Membiasakan Diri
Bangun Sebelum Subuh
Bangun sebelum subuh adalah adalah kebiasaan orang-orang sholeh. Bangun
lebih awal dan beraktivitas lebih awal juga merupakan kebiasaan orang-orang
sukses. Sebelum subuh merupakan sepertiga malam yang istimewa. Di waktu-waktu
tersebut, Allah berjanji akan mengabulkan setiap doa yang dilangitkan,
mengampuni setiap dosa siapa saja yang memohon ampun. Ini adalah kesempatan
terbaik untuk mengharapkan cinta dari Sang Pemilik Cinta yang Maha Sempurna.
Keempat: Meninggalkan
Kebiasaan Tidur Setelah Subuh
Ya, ini adalah kebiasaan buruk yang masih sering saya lakukan hingga saat
ini. Dan, Ramadhan ini adalah kesempatan terbaik bagi saya untuk berikhtiar
menjadi pribadi yang lebih baik. Saya percaya bahwa waktu pagi adalah
waktu-waktu istimewa yang tidak boleh dilewati dengan tidur. Waktu pagi harus
diisi dengan kegiatan-kegiatan produktif yang bisa mendekatkan kita pada ridho
dari Allah Swt.
Kelima: Menulis Diary Doa
Saya punya banyak mimpi dan keinginan. Mimpi dan keinginan yang terkadang
saya sendiri tidak tau bisa atau tidak untuk meraihnya. Namun, saya percaya
bahwa semustahil apapun sebuah mimpi tidak ada yang tidak mungkin jika Allah
berkehendak mentakdirkannya menjadi nyata. Dan Ramadhan adalah bulan penuh
cinta di mana setiap doa yang dilangitkan mustajab. Menulis Diary Doa adalah
ikhtiar untuk mendokumentasikan setiap mimpi, harap dan keinginan yang selama
ini terpendam dan mengulang-ulangnya dalam setiap kesempatan doa-doa panjang
dilangitkan.
Sekarang, H-9 menuju 30 hari menjemput cinta. Semoga Allah memberi waktu
dan kesempatan untuk melepas rindu dan mereguk setiap keberkahan yang
dijanjikan di bulan ini. Marhaban ya Ramadhan!
Allahumma barighlana fi Rajab wa Sya’ban wabalighna Ramadhan.
0 Comments
Tinggalkan Komen Ya!