Menyembuhkan Luka
Jika suatu ketika anggota tubuh
terluka cukup dalam, kita pasti akan merasa sakit yang teramat sangat. Perih
dan pedih yang menyayat syaraf-syaraf perasa. Rasa sakit itu sampai-sampai
tidak sempat memberi kita waktu untuk berfikir bagaimana cara untuk mengatasi
luka yang berdarah-darah itu. Bersyukur kita memiliki saudara dan sahabat yang
masih bersimpati pada kita. Mereka rela meluangkan waktu mereka untuk membalut
luka yang menganga, bahkan mengantarkan kita ke dokter untuk mendapatkan
penanganan yang tepat.
Tapi, luka tidak akan sembuh dengan
seketika. Penanganan yang diberikan hanya berfungsi untuk mencegah luka
berdarah lebih banyak dan parah. Kulit yang terluka masih dalam kondisi
terkoyak dan rentan untuk berdarah lagi. Butuh waktu untuk menyembuhkan luka
itu agar kembali baik seperti sediakala. Tidak hanya waktu, luka juga
membutuhkan pengobatan dan perlindungan agar proses penyembuhannya berlangsung
dengan cepat.
Luka mungkin saja akan kembali
berdarah ketika terbentur dengan benda keras. Luka juka mungkin akan mengalami
infeksi jika tidak diobati dengan telaten. Luka yang dalam memang sangat rentan
berdarah ketika bersinggungan dengan sesuatu.
Demikianlah tamsil dari hati yang
sempat mengalami luka yang dalam. Tidak gampang untuk memulihkannya seperti
sedia kala. Mungkin akan mustahil kembali seperti semula. Tidak hanya bekasnya
yang akan menjadi pengingat lara yang pernah dilewati. Bagian yang terluka juga
akan rentan kembali berdarah karena sebab gesekan kecil yang tidak kita sadari.
Ya, luka hati yang dalam tidak
hanya membutuhkan waktu untuk menyembuhkannya. Ia juga membutuhkan perlindungan
agar tidak kembali kambuh karena gesekan atau singgungan sekecil apapun. Hindarkan luka dari gesekan benda asing. Hindarkan juga luka dari siraman air yang terlalu sering. Sebab, luka membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk kembali pulih..
Karenanya, ketika kita bertemu
dengan hati yang luka janganlah sok jadi pahlawan untuk menyembuhkannya sebelum
paham dengan sosok dan penyebab luka itu. Karena, hati yang terluka cenderung
sangat sensitif. Boleh jadi, treatmen yang kita lakukan bukannya menyembuhkan
luka tapi malah menyebabkan luka kembali berdarah.
Berilah si terluka ruang dan waktu
untuk memulihkan dirinya sendiri bersama Rabb-nya. Jangan pernah membuka cerita
tentang luka di hadapannya. Karena itu bisa menjadi sebab terkoyaknya bekas
luka yang sedang berjuang untuk sembuh. Tahukah kamu? Luka di atas luka jauh
lebih menyakitkan. Jauh lebih sulit untuk disembuhkan.
Terkadang mendiamkannya adalah tindakan yang tepat. Mendiamkan bukan berarti tidak peduli. Justru, mendiamkan adalah salah satu bentuk empati. Karena kita sedang memberi waktu pada luka untuk memulihkan dirinya sendiri.
Biarkan hati itu merintih dan
mengadu pada Tuhan-Nya. Pada waktunya Dia yang Maha Memiliki setiap hati akan
menyembuhkan luka itu dengan sempurna. Dia akan menggantikan rasa sakit dengan
rasa syukur yang tak terhingga. Dia juga yang akan membentangkan hikmah dan pelajaran
berharga dari cerita lara yang pernah ditangisi.
0 Comments
Tinggalkan Komen Ya!