Mengeksekusi Mimpi adalah Caraku Mengintip Takdir
“Orang yang bangkrut bukanlah orang yang tidak memiliki harta. Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki mimpi.” H. Qomar
Mimpi yang terus dipupuk membuat hidup menjadi lebih
hidup. Karena mimpi adalah secercah harapan yang menuntun kita untuk bergerak
untuk meraihnya. Impian akan surga dan kehidupan yang lebih baik di akhirat,
membuat manusia bersungguh-sungguh menjalankan tuntunan agama. Mimpi untuk menerbitkan
buku, membuat penulis tak menyerah untuk berkarya. Mimpi untuk ke tanah suci
membuat seorang muslim tak lelah untuk memantaskan diri untuk ke sana. Mimpi
akan kehidupan yang lebih baik, membuat manusia tak pernah lelah untuk
berikhtiar.
Mimpi adalah harapan yang terus menyala. Karenanya, jangan
pernah berhenti bermimpi untuk masa depan yang lebih baik. Khususnya untuk masa
depan yang abadi. Tentunya tanpa melupakan masa depan di dunia bersama keluarga
dan orang-orang yang kita sayangi.
Mimpi adalah harapan yang membuat saya terus bertahan. Walau
mimpi sempat membuat saya jatuh pada kesulitan yang menghimpit, namun saya tak
pernah jera untuk bermimpi. Karena saya yakin, mimpi yang diilhamkan Allah pada
saya adalah gambaran masa depan yang harus saya wujudkan dalam kerja-kerja
nyata.
Saya punya banyak mimpi yang ingin saya wujudkan satu per
satu. Terkadang saya seperti anak kecil yang selalu berganti-ganti cita-cita.
Tapi saya sadar diri, saya adalah manusia yang penuh dengan keterbatasan.
Seiring waktu saya mencoba menyortir mimpi-mimpi terbaik yang harus saya
wujudkan. Mimpi-mimpi terbaik itu adalah mimpi yang benar-benar harus sesuai
dengan passion saya.
Selain menulis saya sangat terobsesi dengan organic farming.
Dan salah satu mimpi yang sangat ingin saya wujudkan dalam waktu dekat adalah
memiliki kebun organik mini di halaman rumah. Sebidang kebun mini yang
ditumbuhi aneka sayuran dan tanaman obat. Tidak perlu luas yang penting cukup
untuk keluarga dan berbagi dengan tetangga. Sebagai langkah awal untuk
mewujudkan impian lain, menerapkan gaya hidup organik dari diri dan keluarga
inti.
Saya beruntung hidup di desa. Di mana lahan bukanlah
masalah, karena terbentang memadai di samping rumah. Tinggal menyiapkan saprodi
lainnya sesuai dengan kemampuan.
Halaman yang Menanti untuk Digarap |
Permasalahan yang saya hadapi untuk mewujudkan mimpi ini
sangat klasik, minim modal. Ya, saya tidak memiliki modal yang banyak. Tapi
saya tidak ingin menjadikan itu sebagai excuse. Oleh karena itu, saya harus memulai
semuanya dari nol. Memulai dari apa yang bisa dan apa yang dimiliki sekarang
juga. Tanpa menunda lagi, tanpa mencari excuse yang pastinya akan selalu ada.
Yang bisa saya usahakan adalah menggali ilmu tentang organic farming sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Kemudian memanfaatkan semua
potensi yang ada di sekitar saya untuk memulai. Untuk itu hal pertama yang saya
lakukan untuk mewujudkan mimpi itu adalah belajar membuat pupuk organik cair
dari limbah rumah tangga. Saya mulai dengan belajar membuat Mikro Organisme Lokal
(MOL) dari nasi basi. Mol ini nantinya bisa dimanfaatkan sebagai penyubur tanah
dan bioaktivator untuk proses pengomposan.
Dan langkah demi langkah selanjutnya dilakukan secara
bertahap. Dimulai dari mempersiapkan pagar untuk melindungi tanaman dari
binatang ternak yang berkeliaran bebas di sini. Kemudian dilanjutkan dengan
mempersiapkan media tanam. Saya memilih menggunakan polibag, karena lebih
ringan dalam proses persiapannya dibandingkan jika menanam di tanah. Khususnya
untuk sayuran yang berumur pendek dan sekali panen. Namun untuk jenis tanaman
obat yang berumur panjang tetap ditanam langsung di tanah di pinggir-pinggir
lahan.
Budidaya dalam Polibag Menjadi Pilihan |
Mimpi ini baru dimulai dan baru dirintis eksekusinya. Saya
tidak tahu bagaimana takdirnya nanti. Tapi saya yakin dan percaya, cara terbaik untuk mengetahui
takdir masa depan adalah dengan
merencanakannya. Dan apa yang saya lakukan saat ini adalah salah satu ikhtiar
saya untuk mengintip masa depan yang tersembunyi di balik tabir takdir.
1 Comments
wah ada satu lagi pejuang hijau ehe, saya selalu suka sama teman2 yang memberdayakan pekarangannya untuk penghijauan, semoga berjalan lancar ya mak, terimakasih atas partisipasinya
ReplyDeleteTinggalkan Komen Ya!